Pages
Sabtu, 30 Juli 2016
Mati pun Tetap Egois
Senin, 25 Juli 2016
Sebuah Sore
Minggu, 17 Juli 2016
Tentang Papua
Kita semua setuju bersatu di bawah satu bendera karena kita berjanji untuk menjaga satu sama lain, dan bersama-sama menjalani hidup demi suatu kemajuan dengan memenuhi hak serta kewajiban yang telah kita sepakati bersama.
Tapi ketika janji-janji itu dikhianati, dan tindakan utk dialog mengatasinya lebih bersifat represif demi memaksakan sepakat, maka apalagi alasan untuk mempertahankan hubungan yang sudah tidak membuat nyaman?
Untuk alasan nasionalisme pun susah, karena kebenaran politik apalagi yang harus dibela atas nama persatuan bila pada awalnya kebenaran itu merupakan sesuatu yang "dibenar-benarkan" ? Terlebih identitas budaya yang tidak sama seringkali menjadi alasan untuk menstigma, lalu membakar rasa benci antar sesama atas dasar hal-hal yang sepele, yang mengikis tebing-tebing kasih sayang menjadi jurang perbedaan.
Tetapi jelas aku yang selalu terjebak romantisme ini tetap menginginkan persatuan. Aku selalu berharap kita mencari jalan lain untuk tetap melanjutkan hubungan. Bukan sekedar untuk saling memanfaatkan, tapi untuk saling menjaga, saling mencinta, saling menjembatani jurang-jurang.
Stigma tidak akan hilang, tapi bisa berubah makna. Tidak ada salahnya untuk mulai peduli. Yang sudah peduli dari dulu juga jangan membully mereka yang belajar peduli. Mari pandangi hal ini atas sesama manusia, terlebih manusia senegara.
Sabtu, 16 Juli 2016
Caper
Selasa, 12 Juli 2016
Dasar, Matahari
Meski kehilangan kata-kata, tapi ramai dalam rasa-rasa
Kubiarkan saja senja itu menua
Merubah warna-warna perak menjadi emas yang tersipu
Pada riak, pada ombak, dan di antara riuh kecipak
Jejak kita abadi di pasir ingatan
Syukur kudekap hangat pelukan.
Senin, 04 Juli 2016
Awan Mendung Menyertai Mereka yang Sadar
Tapi apa daya, kadang hembusan angin mengantar awan mendung memeluk matahari, meski bukan pada tempatnya. Membuat awan mendung semakin mendung meskipun mentari ada di dekapannya. Awan mendung merasa bahwa cinta adalah sesuatu yang tak bisa dipaksakan.
Tiba-tiba
Hujan turun tiba-tiba
Di antara cerah langit kita
Dengan semua irama gerimis-deras
Dan aroma tanah basah
Mensamarkan tangis yang keras
Dan kesia-siaan resah
Bila hujan tiba-tiba
Di sela peluk dan canda
Dengan genggaman yang membuai
Dan parfummu tetap mengikatku
Maka angkatlah semua rasai
Dan indahmu tetap menjagaku
Ketika turun tiba-tiba
Hujan beserta sepoi iba
Semua sendu kita ingin ditepis
Oleh langit yang akan segera berbeda
Lihatkah ayunan daun kala ditahbis?
Mata kita basah meski hujan tlah reda
Senja di utara, 4 Juli '16
Jumat, 01 Juli 2016
-
"Senja adalah janji sebuah perpisahan yang menyedihkan tapi layak dinanti karena pesona kesempurnaannya yang rapuh, seperti kehidupan yang selalu terancam setiap saat untuk berakhir dengan patuh."
SGA
Sepotong Senja Untuk Pacarku
116