Pages

Kamis, 26 Maret 2015

Arti dan Guna

Bukankah takdir manusia adalah berjuang?
Tentu, tapi untuk apakah? Aku rasa tiadalah lain untuk berguna. Apalah arti hidup jikalau tiada berguna? Apalah arti umur tanpa disertai guna? Apalah arti berguna jika didalamnya kau tiada merasa berguna? Jika C.A mengatakan: " sekali berarti sudah itu mati. " , lalu bilakah kau capai yang sekali? Apakah mati setelah yang sekali benar-benar berarti? Apakah mati tanpa yang sekali bukanlah mati? Ah, aku ingin sekali berarti, kepingin memberi arti. Tapi jalan mana? Sedang persimpangan terlalu banyak cabang, aku kalut dalam bingung. Jalan juang masih tak jelas, sedang otak tak berhenti mengeram-tetaskan tanya, beribu tanya di kepala akan eksistensi jatidiri kacrut yang bikin semaput. Aku terkutuk atas pertanyaan-pertanyaan ini. Sekarang bagaimana? Jalan mana? Belok mana? Aku harus bagaimana?
Ataukah sekali mati sudah itu berarti?



Nangor, 27 Mar '15

-

Aku
Aku lelah
Aku lelah dalam
Aku lelah dalam padam
Aku lelah dalam padam hati
Aku lelah dalam padam hati lemah
Aku lelah dalam padam hati lemah jiwa
Aku lelah dalam padam hati lemah jiwa serta
Aku lelah dalam padam hati lemah jiwa serta tiada
Aku lelah dalam padam hati lemah jiwa serta tiada
berguna.


Nangor, 23 Mar '15

Kamis, 19 Maret 2015

Mereka yang terkutuk

Maka langit mengutuk mereka, manusia yang berani membuka pikirannya:

Selamanya kau akan bertanya dan bertanya, sedang jawaban atas pertanyaanmu akan beranak lagi tanya yang lain.
Selamanya kau akan bertanya dan bertanya, sampai sesak dada atas jawaban yang tak selamanya menyenangkan.
Selamanya kau akan bertanya dan bertanya, sampai nanti datang padamu jawaban langit atas semua pertanyaan yang berjawab tanya.
Itulah mahar untuk terangnya hidup yang kau dapat, untuk jalan bercabang yang kau pilih.

Beruntunglah mereka yang menutup pikirannya, bebas dari himpitan nurani dan beban moral atas karutnya raut nyata dunia yang terkuak ruyak karena tanya.



Nangor, 18 Mar '15