"Kamu terlalu membangga-banggakan hal yang remeh, kecil", kata cermin.
Biar sajalah, pikirku.
Yang penting itu hal-ku bukan hal-mu atau mencuri-tiru hal siapapun.
Bukankah kita sejatinya adalah susunan dari hal-hal kecil yang remeh sepertinya?
Yang bertumpuk menjadi ciptaan Tuhan tiada tandingan.
Lalu dengan keremeh-temehan itulah kita berjumawa di atas bumi manusia, mencatatkan nama-nama besar raja-maharaja di dinding tebing yang tinggi-tinggi, yang dibawahnya berserak tengkorak dan tulang tungkai dari mereka yang telah berpijak dan diinjak.
Maka biarlah aku dan hal-hal ku dalam suatu kenikmatan meski semu.
Dan kau, cermin, berhentilah mengganggu akal.
Balik sana ke duniamu,
demi langit,
aku tak ingin tak berani atas perintahmu.
Pages
Minggu, 28 Februari 2016
Mengganggu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar