Diantara kerikil debu yang diinjak kaki
puncak-puncak di lautan awan yang menyembul tinggi
atau tarian bisu para cantigi :
Kudekap jingga kala pagi
Jikalau takdir 'kan bawa pergi
Maka teruskanlah langkah lagi
Dari kelam pada malam
Sampai mati pada pagi
Hutan mati, 20 Sept '14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar