Terbangun pagi, jam sembilan lebih tigapuluh tujuh
Agak siang lagi, itupun karna sebelah yang gaduh
Tapi ini bukan pagi biasa
Ini bukan seperti kemaren lusa
Pagi ini aku berdebar
Agak siang lagi, itupun karna sebelah yang gaduh
Tapi ini bukan pagi biasa
Ini bukan seperti kemaren lusa
Pagi ini aku berdebar
Sekonyong flashback akan potongan mimpi terngiang yang ku coba rangkai menjadi sesuatu yang masuk akal
Membentuk suatu roman yang ku kenal
Aku ingin bersajak!
Aku ingin diajak!
Segera ku ambil C.A dan W.S.R
Kunikmati setiap rangkaian kata yang tak lagi populer
Sekarang semuanya masuk akal
Kaulah roman yang kukenal
Maka segera kugores tinta dengan penuh rendah hati tapi kian mengeras
Karna rasa dalam hati mulai bikin suasana tak waras
Ku buat sajak-sajak tentang mu, wahai cerminku:
Tentang bagaimana harapku benang takdir kan membilit kita satu
Tentang bagaimana sajak-sajak kita berakhir dalam antologi satu buku
Tentang bagaimana kau dan aku bersama meniti jalan-bumi-semu
Kau dan aku
Nangor, 6 Sept '14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar