Sang banyu gagah melaju
Yakin bahwa ia lah yang ditunggu-tunggu
Membawa takdir,
menyebar benih menggoyang dahan
Sampai tengah banyu ragu
Benarkah ia berguna atau bakal mengganggu
Membawa bencana,
bakal ribut badai angin topan
Ia tertahan, ditahan
Oleh pikiran yang jadi beban
Konco-konconya terus melaju tanpa pelan
Mereka berdesir, "kau berpikir kejauhan"
Banyu menggangguk sok paham
Berat langkah ditahan beban
"Padahal aku berpikir ke depan
Siapa yang dapat menahan bila kejauhan?"
Banyu bergerak tertahan pikiran
Di bawahnya, orang mati karena topan
Di depannya, orang mati karena kelaparan
5 okt 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar