Mendongak pada langit
Jari-jemari kurus, yang ramai,
yang hijau rimbunnya pudar
ditelan senja menjelma malam
Langitku dihalang kanopi bermotif semacam
bercak, tetesan warna dari sebuah kuas, bergoyang rindang
Kututup lembaran sajak, kudengar panggilan sayang
Tengadahku mengingatkan untuk pulang
Balai kota, 16 Jan '16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar