Udara merapat
Nafas tercekat
Kukira
Hilang sudah akal sehat
Karena
Kemarin, baru kemarin
Bercakap aku dengan tanah dingin
Tanah bersuara, berbicara
"Pelajarilah sejarah seutuhnya"
"Untuk apa?" Ku tanya
"Untuk damaikan bangsa" jawabnya
Bukan
Bukanlah aku yang gila
Benar tanah-tanah ini bernyawa
Bakda serentak darah manusia,
Berjuta menggenang, tumpah
Badan-badan bernafas juga,
Oleh saudaranya, ditanam tanpa tanda
Menjadi pupuk yang melenggangkan
Untuk penjagal yang berlaku Tuhan
30 September 2015