Menung di antara pesing keritingkan bulu hidung
Sedang geliat pagi mulai riuh bersenandung
Aku resah, diantara silau lampu dan kentut mobil
Untung purnama setia saja nyempil
Mana perut keparat makin tak stabil
Sungguh, menunggu serupa mati kutu,
Mati saja aku dibunuh waktu
Kiaracondong, 10 Sept '14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar