Di sela maghrib kita tertawa
Di sela maghrib aku terpana
Di sela maghrib yang mendosa
Di ujung senja, kauaku.
Aku serupa pendusta
Memandangmu, lalu campak muka
Batukaras, 28 Jan '14
Di sela maghrib kita tertawa
Di sela maghrib aku terpana
Di sela maghrib yang mendosa
Di ujung senja, kauaku.
Aku serupa pendusta
Memandangmu, lalu campak muka
Batukaras, 28 Jan '14
Gerimis pada senja yang menua
Memadu adonan langit, gelap rata
Angin sih tak kencang
Hanya dingin tak mau hilang
Sayup berbisik mesra
Antara gemerisik daun dan dengkur kucing tidur
Menggelung
Berkisah binal tentang romantisnya hubungan mereka
Terbawa suasana, aku mejam juga
Dibuai rasa sendu akan rindu
Kepada tempat dengan dingin serupa
Tapi tanpa nelangsa
Kalau saja nasib masih iklhas
Mungkin masihlah bisa kupanggil ia, rumah
Bojongkoneng, 28 Des '14